Perkembangan teknologi komunikasi membawa kita pada jaringan internet yang lebih cepat. 5G atau singkatan dari fifth generation merupakan fase standar komunikasi seluler sesudah 4G. Diharapkan dapat menjadi pilihan massal pada tahun 2019 ini, jaringan 5G mulai dikenalkan ke masyarakat sejak tahun 2018 lalu.
Pertama kali diluncurkan di AS.
Teknologi komunikasi AS siap menerima 5G pada tahun 2018. Adalah perusahaan telekomunikasi dan operator seluler Verizon asal Amerika Serikat yang pertama kali meluncurkan jaringan 5G. Bukan di seluruh Amerika, namun di empat kota pilihan. Yaitu Sacramento, Houston, Los Angeles, dan Indianapolis. Empat kota ini dipilih karena regulasi yang sudah welcome pada aktivasi jaringan ini.
Pengguna pertamanya adalah Clayton Harris, seorang warga kota Houston. Peluncuran jaringan 5G oleh Verizon dilakukan pada bulan Oktober 2018.

Lebih cepat dan multiuser.
Jaringan 5G diklaim jauh lebih cepat dan dapat memuat data tidak terbatas, dibandingkan pendahulunya yaitu 4G dan 4.5G. Dengan kecepatan mencapai 800 gbps, user jaringan ini dapat mengunduh tiga puluh tiga film HD hanya dalam hitungan detik.
5G pertama yang diaktifkan di AS sendiri memiliki kecepatan 300 mbps, dan dapat mengunduh data sebesar 1 giga dalam waktu 28 detik. Selain sangat cepat, jaringan ini juga bisa diaplikasikan pada berbagai perangkat, seperti telepon, mobil, bahkan peralatan rumah tangga
Diperkirakan akan ramai pada tahun 2020.
Walau sudah disiapkan sejak 2018 dan diharapkan mulai beroperasi pada tahun 2019, nyatanya ekosistem jaringan ini baru akan ramai pada tahun 2020. Walau begitu, beberapa produsen telepon pintar sudah meluncurkan produk yang compatible dengan jaringan ini. Tapi jumlahnya masih sangat terbatas.
Tantangan dalam pengoperasian jaringan 5G adalah pembuatan chipset, modem, dan antenanya. Chipset 5G akan menyedot lebih banyak daya dan ukurannya juga lebih besar hingga memakan lebih banyak tempat di dalam perangkat.
Indonesia tidak terburu-buru untuk mengaktivasi 5G.
Walau banyak yang ingin agar jaringan ini segera hadir di Indonesia, namun pihak Kominfo telah memutuskan untuk tidak buru-buru mengoperasikan 5G. Alasannya karena kebanyakan user di Indonesia belum terlalu memerlukan 5G. Jaringan ini sangat pas digunakan dalam skala korporasi dan bisnis, namun untuk Indonesia yang kebanyakan usernya adalah pribadi, ritel, dan e-commerce, jaringan 4G dirasa sudah cukup. Walau kecepatannya bisa sepuluh kali lebih baik daripada pendahulunya, namun biaya yang diperlukan pastinya akan lebih mahal.
Perubahan teknologi komunikasi yang cepat akan memastikan user internet siap secara global menyambut 5G pada tahun 2020 hingga 2021. Sementara itu, produsen telepon pintar dan operator seluler berlomba menyiapkan produknya agar compatible dengan jaringan super cepat ini.